Intan dan Tanjung Lesung

Intan dan Tanjung Lesung
Pantai

Senin, 20 Juni 2016

Ikut acara KUTalk15 dapat Tips raih Beasiswa LPDP



Pada Jumat 20 Mei 2016, Kampus Update mengadakan sebuah acara KUTalk yang ke 15 di Loop Station Jl.Raya Mahakam I No.3 Jakarta Selatan. Acara tersebut dihadiri sekitar 40 peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa dan mengundang dua pembicara yaitu Tika Nurhasanah (Alumni Farmasi UI, 2009) dan Niko Eka Putra (Alumni ITB, 2011).

Dua pembicara yang hadir pada event itu adalah para awardee beasiswa LPDP untuk S2 Luar Negeri. Semua pasti tahu apa itu beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), Beasiswa di bawah tiga kementerian yaitu Kementerian Agama, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini sedang menjadi incaran para scholarship hunter  tanah air. LPDP adalah salah satu beasiswa dalam negeri yang sangat menjanjikan karena beasiswa ini mampu memberikan semua dana pendidikan, uang transport, biaya hidup, tunjangan keluarga, bahkan intensif senilai 5000 USD untuk mahasiswa yang berhasil diterima di 20 kampus terbaik dunia. Setiap tahunnya beasiswa LPDP memberikan sekitar 5000 kuota untuk program magister dan doktor yaitu 3000 untuk beasiswa dalam negeri dan 2000 kuota untuk luar negeri. 

Lalu bagaimana sih cara untuk dapat beasiswa yang kini sedang menjadi primadona di Indonesia ini? berikut beberapa tips dari mereka untuk mendapatkan beasiswa LPDP:

1.      Research

Research adalah hal yang paling utama harus dilakukan saat kamu ingin kuliah di luar negeri. Cobalah cari tahu tentang jurusan yang ingin kamu ambil, kampus yang unggul dalam jurusan itu, hingga cari tahu tentang apa saja kualifikasi yang diinginkan beasiswa LPDP. Bila perlu carilah kampus yang masuk dalam top 50 di dunia, hal ini biasanya akan mempermudah kamu mendapatkan beasiswa jika kamu berhasil diterima kampus unggulan tersebut.

2.      Future Career

Setiap ilmu yang kamu pelajari tentu punya tujuan untuk kedepannya, pikirkanlah apa tujuan itu dari hati. Yang paling terpenting adalah apakah tujuan kamu akan bermanfaat untuk Indonesia atau hanya untuk diri sendiri? Pikirkanlah dengan matang hingga kamu dapat meyakinkan interviewer bahwa kamu memiliki future plan yang jelas dan akan berkontribusi besar untuk Indonesia.

3.      Menulis Essay dengan baik

Untuk kuliah di luar negeri dan mencari beasiswa, Essay tentang Motivation Letter adalah persyaratan yang pasti diminta. Biasanya Motivation Letter tersebut ditulis menggunakan bahasa inggris. Motivation Letter tersebut biasanya menjelaskan tentang latar belakang kuliah dan jurusan yang akan diambil yang lagi-lagi terkait dengan future plan kamu. Tulislah Motivation Letter tersebut dengan baik, jika kamu belum terbiasa menulis essay, lakukan latihan setiap hari untuk menulis essay, itu akan membantumu dalam meningkatkan skill menulismu.

4.      Lakukan latihan Interview

Banyak orang yang mengalami gagal di tahap interview dalam mendaftar beasiswa LPDP. Karena memang tidak mudah meyakinkan Interviewer jika kamulah orang yang pantas menerima beasiswa tersebut. Terkadang juga ada hal yang membuat gagal seperti future plan yang kurang jelas, cara berbicara yang terbata-bata karena gerogi membuat Interviewer menganggap kamu berbohong, menerangkan Future Plan dengan muluk-muluk juga terkadang bisa membuat Interviewer tidak tertarik dengamu dan masih banyak faktor lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, lakukanlah latihan interview bersama temanmu, selain bisa sharing dengan teman tentang dimana kekurangan berbicaramu kamu juga bisa menghilangkan rasa gerogi sedikit demi sedikit karena mulai terbiasa dalam hal interview.

5.      Lakukan persiapan dengan baik

Masa persiapan adalah masa dimana kamu mempersiapkan diri sebelum mendaftar beasiswa. Persiapkan dirimu dengan matang, mulai dari meluruskan niat, memikirkan future plan nya, perkuat nilai akademikmu, aktif berorganisasi atau mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan yang kamu suka, hingga meningkatkan kemampuan bahasa asingmu. Lakukan persiapan tersebut dengan baik dan matang, karena masa persiapan ibarat fondasi bangunan yang berpengaruh apakah bangunan itu akan kokoh kedepannya.

  6.  Letter of Acceptance (LoA)

Letter of Acceptance (LoA) adalah bukti diterimanya kamu sebagai calon mahasiswa di sebuah universitas. LoA ada dua macam yaitu LoA Unconditional dan LoA Conditional. LoA Unconditional adalah bukti diterimanya kamu sebagai calon mahasiswa tanpa syarat, sedangkan LoA Conditional adalah bukti diterimanya sebagai calon mahasiswa dengan persyaratan yang wajib kamu penuhi misalnya "Kamu diterima sebagai calon mahasiswa asalkan penuhi skor IELTS mu mencapai 7.0".
nah... usahakan kamu sudah mengantongi LoA Unconditional. Memang tidak semua orang yang memiliki LoA akan diterima sebagai awardee dan banyak juga calon mahasiswa yang belum memiliki LoA namun bisa meraih beasiswa ini. Tetapi jika kamu memperlihatkan LoA mu dari kampus terbaik dunia, masa iya LPDP menolakmu?

Itulah tips dari pembicara KUTalk15 untuk para scholarship hunter diluar sana yang mengincar beasiswa LPDP. Dan yang paling terpenting lagi adalah Jangan mudah menyerah! Jangan menyerah! Jangan putus asa! 

"Beasiswa itu bukan buat orang pintar, tapi buat orang yang mau berusaha"(Ulfah Alifia-Penulis Buku 45 Negara Pemberi Beasiswa)

Tetap Semangat Updaters!







Jakarta 21 Mei 2016
Oleh Intan Hafrida
Media Partner Specialist KUTalk15

Senin, 11 April 2016

Orang-orang Inspiratif (Part 3)

Selama ini fikiranku terlalu jauh, anganku terlalu muluk, cita-citaku memang tinggi tapi cara berfikirku sangat cetek. Memang sering aku bertemu orang-orang hebat yang menurutku sangat inspiratif tapi sebenarnya aku sendiri tak tahu arti inspiratif sebenarnya. seperti kiasan dalam bahasa Indonesia yang sering kita dengar:
"Semut di ujung jalan tampak, tapi Gajah dipelupuk mata tak terlihat"
Iya... aku memang begitu! bodoh! (kesalku).

Hari ini aku sadar.. setiap manusia itu hebat, setiap orang itu keren dan semua orang bisa menginspirasi, dia punya hal yang patut dicontoh (dari sisi yang tak semua orang bisa lihat). Seperti mereka...
  
  • Mutiara Dahlia Nasution
 pernah dengar nama ini? kalau belum pernah kenal, coba buka google... terus ketik namanya.

sudah? gimana sudah ketemu informasi tentangnya?
apa? nggak ketemu informasi profilnya? nggak muncul link wikipedia nya? LinkedIn juga?

ya memang... dia tak begitu populer di dunia maya. tapi tenang... ini link media sosialnya Nasution Mutiara dia memang tak pernah menggunakan nama lengkap di akun-akun media sosialnya. tapi percayalah... dia itu wanita yang sangat inspiratif sekali, paling tidak untuk orang-orang yang pernah mengenalnya atau orang-orang di dekatnya, seperti aku.

Dia adalah Kakak perempuanku satu-satunya. Mama bilang sebagian hidupku mengikuti jejak-jejaknya, mulai dari sekolah, aktifitas, sampai cara berpakaian. tentu saja "Iya" aku mengakuinya. aku selalu meminta untuk sekolah di tempat yang sama dari SD sampai SMA, jurusan yang sama, aktifitas bahkan mengikuti beberapa ekstrakulikuler yang sama persis saat sekolah dulu. Bukan berarti aku berusaha hidup dalam bayang-bayangnya, tapi dia memang hebat dan aku rasa orang hebat memang perlu ditiru bukan? ini dia hal yang aku tiru darinya:

  1.  Sekolah-->Tadi aku sudah sempat bilang bahwa sejak SD sampai SMA aku bersekolah di tempat dia bersekolah, walaupun tak berada di lingkungan sekolah yang sama karena jarak usia kami yang lumayan jauh yaitu 5 tahun, which is aku masuk ketika dia sudah di lulus dari sekolah saat SMP dan SMA.
  2. Jurusan-->Waktu itu dia yang masih SMA, aku ingat sekali saat dia baru pulang dari sekolah langsung mengabarkan pada Mama dengan antusias bahwa dia masuk pada jurusan IPA saat ia memasuki kelas sebelas. aku yang saat itu ikut mendengarkan cerita bahagia dan sekaligus sebagai anak SD yang baru akan masuk SMP dengan ketidak tahuan aku bertanya "emangnya kenapa kalo Kakak bisa masuk IPA?" kataku. "Anak IPA itu anak-anak yang dipilih sama guru, biasanya anak-anak pintar yang ranking di kelas" jelasnya. semenjak ia bercerita tentang itu, aku berjanji saat aku SMA nanti aku akan jadi orang-orang yang terpilih seperti dia. dia memang sangat pintar, makanya saat itu aku tidak heran jika dia masuk dalam golongan orang-orang terpilih. sejak SD hingga SMA peringkatnya tak pernah diluar 3 besar. dia sering mengikuti berbagai lomba-lomba cerdas cermat. dan semenjak janji dalam diri sendiri saat itu, aku berusaha semaksimal mungkin untuk bisa masuk kelas IPA dan Alhamdulillah itu terjadi. Walaupun prestasi aku tak sehebat dia. (oiya untuk statementnya yang bilang kalau anak IPA itu golongan anak-anak pintar itu bukan ketentuan mutlak yah... contohnya banyak sekali sekarang anak-anak ilmu sosial yang prestasinya gak kalah sama anak IPA). Mengenai jurusan, tidak hanya saat SMA, bahkan itu juga berlaku saat aku memutuskan jurusan untuk kuliah. Dengan IPK 3.78 yang dia peroleh, dia menggambarkan padaku bahwa kuliah di jurusan Informatika itu menarik. akhirnya masuklah aku di jurusan yang berawal dari "ikut-ikut" itu :D. Kakakku mengambil jurusan Manajemen Informatika sedangkan aku Teknik Informatika (ya... 11-11,5 lah... ) hehe.
  3. Ekstrakulikuler --> untuk ekstrakulikuler sendiri sebenarnya aku nggak sengaja ikut-ikutan sih... ekskul SMP-SMA, dari pramuka, OSIS dan Paskibra kita ikut ekskul yang sama (lagi-lagi..). tapi ini beneran kebetulan loh... kebetulan aku dan dia terpilih sebagai pembaca UUD di tata upacara bendera agustusan. dan lagi, kualitas paskibra kita beda, ketika dia bisa dikirim sampai ke tingkat provinsi, aku mah apa atuh... wkwkwkkk.
 oiyah, ada yang mau aku sampaikan kalo dia sedang baca tulisan ini "Hei... Kak... iyadeh kali ini gua mengakui kalau gua bener-bener follower lo, yang selama ini gua nggak pernah mau mengakui itu :D (gengsi coy)"
tapi toh aku juga nggak bisa melebihi prestasi-prestasinya :D dan itu tak apalah hehe..
tapi ada hal yang kali ini aku harus bisa lebih dari dia atau minimal harus sama. aku pernah tanya ke dia "apa cita-citamu Kak?" lalu dia jawab "pengen jadi guru, aku pengen jadi guru yang disukai murid-muridnya, yang bisa mengantarkan pelajaran yang tadinya susah diterima anak-anak menjadi menarik untuk dipelajari". lalu ketika aku bertanya lagi "lalu apa sesuatu yang diharapkan selain cita-cita itu?" tanyaku. "aku ingin diberi kesempatan sama Allah untuk menjadi seorang Ibu, aku ingin diberi kesempatan untuk punya anak" katanya.
mendengar kalimat itu, hatiku terenyuh... ketika kebanyakan wanita single (saat mengatakan itu Kakakku belum menikah) berdoa untuk dipertemukan dengan jodohnya, dia berdoa untuk 'diberi kesempatan mempunyai anak'.
 lalu di waktu yang berbeda dia pernah bilang lagi "aku ingin seperti Mama, seorang Ibu yang merawat anak-anaknya dengan tangan sendiri, melihat perkembangan anaknya setiap hari, dengan kesederhanaan seperti Mama".
ternyata dibalik wanita cerdas seperti dia yang memiliki cita-cita tinggi, tapi ternyata dia memiliki harapan yang tampak 'sederhana'. yah.... tampaknya saja harapan itu sederhana, padahal do'anya itu memang benar, jika dipilah... tidak semua wanita mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang Ibu, tidak semua wanita mendapatkan kesempatan untuk memiliki buah hati. maka kesempatan itu jangan disia-siakan.

Kakakku orang yang menginspirasi buatku, Mama menjadi wanita yang menginspirasi Kakakku. jadi ternyata Aku dan Kakakku terinspirasi oleh perempuan yang biasa disebut Mama.  yaaa.... seperti logika matematika silogisme.
  • Solikha

    Yah... itu nama Mama, Ibuku.
    Ini cerita tentang darimana aku jatuh hati pada kehebatan seseorang. serta merasakan seperti terapung nyaman di atas kolam berisi kehangatan kasih sayang. ini tentang Ibuku.

    Ibuku wanita sederhana, Ibuku bukan seorang yang begitu peduli terhadap perpolitikan negara atau gejolak perekonomian Indonesia, yang terpenting baginya adalah berapa naiknya makanan kebutuhan pokok dan harga bumbu dapur serta peralatan dapur lainnya.

    Ibuku tidak tau tingkat inflasi setiap bulannya  atau berapa nilai tukar rupiah terhadap dollar dalam sistem perdagangan, tapi dia ahli dalam melakukan perencanaan dan pengendalian keuangan keluarga tanpa kuliah manajemen. Ibuku tidak mengikuti sekolah kuliner tapi dia berhasil menarik pelanggan dari makanan yang dia jual tanpa harus kursus marketing.
  • Bagiku dia Multitalent. Tak kalah seperti Agnez Mo yang semua keahlian dia punya. Ibuku pun demikian. Dari mengurus anak, memasak, dan menjadi desainer hebat buatku. Aku ingat ketika kecil dulu, dia menyajikan makanan enak setiap hari untuk keluarga kami walau dengan menu yang sederhana, tapi bagiku rasanya lebih dari makanan hotel bintang lima. tidak hanya itu, dia juga suka membuatkan baju untuk anak-anaknya dengan tangan sendiri. ditengah kesibukan menjadi Ibu rumah tangga yang tak semua orang bisa lakukan, dia masih sempat menerima pesanan nasi kotak dan aktif dikegiatan PKK kelurahan.

  • Ibuku pernah bilang, suatu saat aku harus jadi orang hebat dengan karir yang cemerlang dan pendidikan yang tinggi. tapi bukankah pangkat tertinggi seorang wanita adalah menjadi Ibu yang utuh untuk anak-anaknya seperti dia? bukankah perempuan bisa dibilang berpendidikan tinggi saat dia bisa memberikan waktunya untuk mendidik anak-anaknya?

    buatku tak ada wanita yang lebih hebat dari seseorang yang membawaku dalam perutnya selama 9 bulan, tak ada yang lebih hebat dari seseorang yang mampu merawatku yang cengeng, pemalas dan bandel ini, tak ada yang lebih keren dari seorang juru masak tanpa bayaran ini.
     
  • Soritua Nasution
    yap! Tentulah dia itu Papaku!
    Aku ingat betapa kuatnya Ia dulu saat menggendongku diatas pundaknya untuk melihat panggung pentas seni diantara kerumunan orang.
    Sedikit ceritaku dahulu, Ayahku adalah pendongeng hebat setiap malam. cerita andalannya adalah "Sampuraga" konon Sampuraga adalah anak durhaka versi Sumatera Utara (kampung halaman Ayahku). jadi kalau di Sumatera barat ada Malin Kundang yang menjadi batu karena durhaka pada ibunya, di Sumatera Utara ada Sampuraga yang sama durhakanya dan akhirnya mati tenggelam bersama kapalnya di danau. dan saat kita berteriak mengucapkan "Sampuragaaaa.... anak durhakaaa..." danau tersebut akan berbuih. Lucunya dongeng itu tak bosan-bosan aku dengarkkan setiap malam sampai aku hafal betul dialog yang akan Ayahku katakan. dan sampai pada suatu saat judul "Sampuraga" tersebut menuai perdebatan antara aku (anak kecil kelas 3 SD) dengan guruku saat pelajaran bahasa Indonesia. Aku ingat betul ketika Ibu Guruku bertanya di depan kelas sebelum memulai pelajaran "Adakah diantara kalian yang tahu siapa nama dari cerita anak yang durhaka yang ada di Sumatera?". lalu dengan percaya diri aku mengangkat ujung jariku dan berkata dengan lantang "Sampuraga Bu!". dan Ibu guruku langsung berlkata "Salah! ada yang bisa jawab lagi? kalau tidak ada yang tahu, jawabannya adalah Malin Kundang, Ibu akan bercerita sedikit tentang tokoh tersebut" katanya. "Ibu, kata Papaku anak yang durhaka di sumatera itu Sampuraga" eyelku. tapi sayang nya si Ibu Guru tidak memperdulikan protesku, dan melanjutkan ceritanya tentang Malin Kundang. Cerita Sampuraga sangat melekat di otakku hingga aku tak peduli siapa lagi nama anak durhaka diluar sana, dan di Sumatera bagian mana. saat itu aku betul kesal dengan Ibu Guru yang menyalahkan jawabanku, sampai rumah aku langsung lapor dengan si Komandan pemilik cerita. "Papa.. masa tadi di kelas Ibu guru tanya, siapa nama anak durhaka di Sumatera, terus pas aku jawab Sampuraga, katanya salah Pah!" kataku. "Memangnya apa yang betul kata Bu Guru?" tanya Ayahku. "Kata Bu Guru yang benar itu Malin Kundang!". "Malin Kundang juga betul... jadi, Kalau Sampuraga itu dari Sumatera Utara, Malin Kundang dari Sumatera Barat, mungkin Guru Intan belum tahu tentang Sampuraga, karena yang terkenal di sini itu Malin Kundang" Ayahku menjelaskan. "Oooh... gitu yah Pa?". "Iya... besok jelasin lagi aja ke Ibu guru kalo ada tokoh Sampuraga dari Sumatera Utara" perintahnya. keeseokannya aku bilang pada Guruku bahwa ada tokoh bernama Sampuraga di Sumatera Utara, tapi sayangnya Ibu Guruku tak begitu percaya dari perkataan seorang anak kelas 3 SD sepertiku.(sampai sekarang sebenernya masih kesel sama Ibu Guru itu, lagian kalo difikir-fikir aku enggak begitu salah, karena kan Ibu Guru menanyakan seorang tokoh di Sumatera, tanpa ada spesifik Sumatera bagian mana, ya kan?).

    Aku belajar banyak hal dari ayahku, dia selalu bilang aku harus jadi orang yang pemberani, apalagi kalau kita benar. jangan pernah takut.

    ***

 Terima Kasih Kak, Mama, Papa.. sudah menjadi orang yang paling menginspirasi buat Intan, sekaligus menjadi peran-peran yang mendukung karakter Intan. I'm very lucky have you all....

11 April 2016
di kursi pojokan , berusaha kuat menahan air yang mau keluar dari mata saat menulis ini. (Et dah lebay dikit haha)


Love you Mama, Papa, Kakak :*

Minggu, 27 Maret 2016

Orang orang Inspiratif (Part 2)

Lanjut yang part sebelumnya... gue nemuin orang-orang inspiratif diluar lingkungan kampus, kali ini gue mau cerita tentang orang yang pernah gue temuin di beberapa instansi:

4. Aliyah Natasya
Gue kenal Bu Aliyah Natasya ini di salah satu bank swasta di Jakarta. Wanita muda yang tercatat sebagai Top 10 Indonesia Young Women Future Business Leader, Majalah SWA tahun 2015 tersebut, adalah orang yang buat gue terpacu. terpacu untuk maju, terpacu untuk terus mengungkapkan semua yang ada dipikiran gue dengan tulisan. gue sering posting tulisan-tulisan gue dan salah satunya puisi gue yang berjudul Angin, keesokkannya dia bilang "Intan... aku baca tulisan-tulisan kamu bagus deh, aku suka... kembangin terus Tan... bikin blog aja! terus aku minta alamat blog kamu" sebenernya gue speechless banget tulisan gue dibaca sama finalis gadis sampul 1999 yang saat itu menjabat sebagai Business Development Head di Bank Swasta ternama di Jakarta (secara gue mah apa atuh... cuma mahasiswa ingusan yang baru lulus SMA kemarin sore, walau sebenarnya gue tau kalo tulisan-tulisan gue biasa aja pake banget).

Bu Aliyah itu bikin gue percaya kalo... wanita cantik itu bukan hanya diukur dari paras, tapi juga otak dan kepribadiannya. ahh..... sumpah... gue ngefans banget sama Bu Aliyah ini, wanita cerdas lulusan Master of Economic Competitiveness and International Business, Birmingham University itu menurut gue adalah wanita yang mendekati sempurna karena kepribadiannya yang baik banget dan lemah lembut. dan memang kesuksesan seseorang itu tidak jauh dari seberapa orang tersebut mendekatkan dirinya pada sang pencipta, Bu Aliyah ini salah satu contohnya.

untuk edisi "Orang orang inspiratif" segini dulu yah yang baru bisa gue share... sebenernya masih banyak lagi sih, tapi nunggu si Narasumber bersedia gue kepo in dulu baru gue ceritain lagi.

Rabu, 16 Maret 2016

Orang orang Inspiratif (Part 1)

Hei world... gimana kabar???
Iya! Gimana kabar Duniamu kini?
Dan jika kau mempertanyakan ulang itu padaku, i'll say...
"I'm very very very greats"

Seperti rumah kosong yang baru saja ditinggal pemiliknya, ya... itu gue KEMARIN. But not for now.

Beberapa bulan terakhir ini (tepatnya di smt2 akhir gw kuliah), gue malah baru aktif di beberapa komunitas dan organisasi di luar kampus. Rasanya seneng banget bisa ketemu banyak orang yang beberapa dr mereka inspiratif banget buat gue.

1. Alanda Kariza
Kak Alan, satu nama yg terlintas pertama kali gw ikut KU. Penulis muda yang menjadi lulusan terbaik dan menerima beasiswa penuh dikampusnya, Perempuan yang berani mengambil keputusan untuk resign dari kantornya karena ingin fokus untuk melakukan hobi menulisnya.

Kak Alan sharing beberapa pengalaman ttg Global Changemakers dan Indonesian Youth Conference.  Mewakili Indonesia di program Internasional di usia muda, siapa yang tidak mau?  ia baru daftar satu hari setelah deadline pendaftaran. Dan... syukurnya malah dia satu-satunya orang yang terpilih mewakili Indonesia di program tersebut. Lalu ada quote dari dia yang gue inget banget "Jangan Takut mencoba sesuatu, walau kamu tidak masuk dalam kriterianya"

2. Faldo Maldini

Gue yakin, anak2 muda pasti kenal sama doi. Mantan ketua BEM UI yang Inspiratifnya masya Allah.
Alumni Fisika UI ini diterima di pasca sarjana Imperial College London dengan beasiswa dari Dikti.

Saat sharing bersama KU di salah satu tempat makan di Depok, dengan rendah hati dia selalu bilang "Saya bukan orang yang pintar" (hmm... kalo gak pinter aja bisa diterima di salah satu kampus terbaik di dunia, gimana pinter nya yah guys...)

Dia selalu bilang kalo dia sebenarnya cuma beruntung aja, (ehh... tapi keberuntungan yang memang dikejar loh, bukan beruntung yang pasrah kek lagi main lotre).

Oke, kembali ke topik. Mahasiswa yang konon katanya meraih IPK 3,0 sekian ini termasuk orang yang bener-bener mengejar sesuatu yang diimpikannya. Gimana tidak? Dia rela lulus 4,5 tahun di kampusnya karena waktu 6 bulan yang ia pakai untuk riset dan cari tahu tentang kampus yang dia incar di Britania Raya tersebut, sambil memperbaiki kecakapan englishnya untuk dapat skor TOEFL yg tinggi, setelah itu cari tahu cari tahu cari  tahu.

Kata dia... "Kuliah di luar negeri nggak harus pintar, yang terpenting punya riset yang bagus dan mau cari tahu"
Dan yang terpenting lagi, apa yang akan kita berikan untuk bangsa ini setelah kita pulang dari sana dan tentunya doa dari kedua orangtua.

3. Annisa Khasya Fadilla

Untuk yang satu ini, dia salah satu temen terbaik gue di WikiDPR. Enggak kalah inspiratifnya kok... kenapa gue bahas dia? Karena yang gue liat dimukanya ada "to be success" yang terkandung di dalamnya. Hehe..

Mahasiswa semester akhir ilmu Politik ini adalah penerima beasiswa penuh dari Universitas Bakrie. Aktif di beberapa organisasi di luar kampus seperti Asean Youth Organization , Faba Jaksel, dan lainnya membuat dia fasih dan terbiasa speaking in english hingga sering menjadi translater di beberapa acara educationfair.

Perempuan kelahiran 7 maret 1994 ini bercita-cita untuk maelanjutkan pendidikannya di eropa. Semoga lekas terwujud yah... "see you soon in europe yah Sya.."

Itu dia... orang2 inspiratifnya... sebenarnya masih buanyak lg sih... tapi nanti dulu deh lanjut ceritanya di part berikutnya. Intan mau skripsian dulu euy.. kebelet lulus 😊

Doakan Intan cepet lulus yah guys...